Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Sebelum saya mempunyai hobi blogging dalam mengisi waktu luang, pada kurun waktu antara tahun 2004 sampai dengan akhir tahun 2007 saya mempunyai hobi membaca buku, sempat juga terdaftar di sebuah perpustakaan umum di sebuah kabupaten di Jawa Timur kurang lebih 2 tahunan sehingga menjadikan hobi baca buku saya kala itu semakin menjadi, hingga tak sempat lagi bermain-main dengan teman-teman saya saat itu.
Sebelum saya mempunyai hobi blogging dalam mengisi waktu luang, pada kurun waktu antara tahun 2004 sampai dengan akhir tahun 2007 saya mempunyai hobi membaca buku, sempat juga terdaftar di sebuah perpustakaan umum di sebuah kabupaten di Jawa Timur kurang lebih 2 tahunan sehingga menjadikan hobi baca buku saya kala itu semakin menjadi, hingga tak sempat lagi bermain-main dengan teman-teman saya saat itu.
Namun
ada sebuah prinsip pribadi saat itu yang menurut saya saat ini terasa lucu karena
niat saya membaca buku dulu itu bukannya untuk menjadi guru, atau profesi
spesifik lainnya. apalagi untuk menjadi penulis blog, jauhhh…!
Saya bilang tujuan saya saat itu tidak jelas, tidak jelasnya di sini “Yang penting niat saya entah jadi apa nanti yang penting sekarang saya harus banyak memasukkan ilmu ke otak saya, masalah nanti jadi apa itu bukan urusan saya”.
Saya bilang tujuan saya saat itu tidak jelas, tidak jelasnya di sini “Yang penting niat saya entah jadi apa nanti yang penting sekarang saya harus banyak memasukkan ilmu ke otak saya, masalah nanti jadi apa itu bukan urusan saya”.
Saat
ini hobi membaca semakin berkurang, sepertinya lagi tergeser dengan hobi baru
yakni menulis, walaupun sebenarnya hobi membaca dan menulis itu seperti 2 mata
uang yang tak dapat dipisahkan, semakin banyak membaca maka akan semakin mudah
menulis, dan semakin banyak menulis maka akan cepat juga dalam memahami bacaan.
Akan tetapi prioritas pertama menurut saya adalah membaca dulu baru menulis…
Kadang seru juga ketika di sekolah, peserta didik saya sesekali sengaja saya ajak
mencatat, tapi yang menulis di papan tulis saya sendiri bukannya sekretaris kelas.
Kemudian saya cek satu demi satu tulisan siswa, mana huruf kecil, mana huruf
besar, mana kata sambung yang harus diberi spasi (jarak) antar kata dan mana
kata sambung yang harus digabung. Ini menjadi penting bagi saya, karena dalam
membaca memang kita tidak dituntut harus benar (membaca buku di dalam hati sendiri, red), tapi kalau dalam membuat
tulisan, tentu saja harus benar, sistematis, dan jelas agar pembaca memahami
apa maksud dari tulisan kita itu.
Jika
hal ini belum dapat disajikan maka kita perbanyak lagi membaca sambil menulis,
insya Allaah seiring berjalannya waktu selain pengetahuan dan wawasan kita
bertambah lebih luas, kemampuan menulis kita pun semakin terasah… Aamiin…
Selamat membaca lalu menulislah Sahabat… Salam Edukasi…!
Terima kasih atas wawasan yang anda berikan. 🙏
BalasHapus