Sahabat
Edukasi yang berbahagia...
Ayah dan ibu dari seorang anak, dua orang anak atau lebih yang berbahagia... Belajar…, belajar…, dan belajar…!, kata inilah yang seringkali kita dengar semenjak kecil, baik di rumah, di sekolah, hingga di lingkungan masyarakat secara umum.
Ada kalanya anak yang notabene rajin belajar kok malah di sekolahnya mendapatkan nilai kompetensi yang kurang memuaskan bagi kedua orang tuanya. Kata si anak, “Saya sudah belajar, tapi bagaimana lagi hasilnya seperti itu, dan di sana teman-teman saya memang pintar-pintar”.
Ini adalah indikasi bagus, anak tersebut mengakui bahwa masih ada teman-teman dia yang lebih pintar di sekolah, dan hal ini akan menjadi motivasi belajarnya di hari-hari berikutnya.
Ayah dan ibu dari seorang anak, dua orang anak atau lebih yang berbahagia... Belajar…, belajar…, dan belajar…!, kata inilah yang seringkali kita dengar semenjak kecil, baik di rumah, di sekolah, hingga di lingkungan masyarakat secara umum.
Ada kalanya anak yang notabene rajin belajar kok malah di sekolahnya mendapatkan nilai kompetensi yang kurang memuaskan bagi kedua orang tuanya. Kata si anak, “Saya sudah belajar, tapi bagaimana lagi hasilnya seperti itu, dan di sana teman-teman saya memang pintar-pintar”.
Ini adalah indikasi bagus, anak tersebut mengakui bahwa masih ada teman-teman dia yang lebih pintar di sekolah, dan hal ini akan menjadi motivasi belajarnya di hari-hari berikutnya.
Bagi
orang tua yang memiliki anak sebagaimana ilustrasi di atas, sebaiknya memang
mendukung terus sambil menganalisa apa hal yang paling disukai si anak, sesuatu
yang bisa membuatnya senang, hingga apa saja yang bisa mempengaruhi hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan keluarga adalah lingkungan paling strategis dalam mencetak karakter anak, karena di sanalah waktu terbanyak yang ia habiskan, di sanalah ia memiliki ruang gerak yang cukup leluasa, dan kreativitas akan tumbuh subur di sana.
Namun untuk memunculkan potensi besar bagi anak ini, tentu saja orang tua harus memiliki strategi jitu dalam membimbing hingga mengarahkan ke mana masa depan anaknya.
Dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan keluarga adalah lingkungan paling strategis dalam mencetak karakter anak, karena di sanalah waktu terbanyak yang ia habiskan, di sanalah ia memiliki ruang gerak yang cukup leluasa, dan kreativitas akan tumbuh subur di sana.
Namun untuk memunculkan potensi besar bagi anak ini, tentu saja orang tua harus memiliki strategi jitu dalam membimbing hingga mengarahkan ke mana masa depan anaknya.
Sebagian besar anak memang di sekolah cenderung menyukai beberapa bidang studi pelajaran, hal ini tentu saja berdasarkan minat dari anak yang berbeda-beda. Hal ini tentu saja dikarenakan ada motivasi pribadi dari anak tersebut terkait bakat yang ia bawa sejak ia dilahirkan. Walaupun begitu, bakat bisa diciptakan dengan pembelajaran dan latihan serius” namun minat lebih sulit digali, karena minat seringkali datang dari bakat... J
Oleh
karena itu. berikut tips meningkatkan kreativitas anak dan melejitkan potensi
terbesarnya agar bakat dan minat anak dapat berguna di kehidupannya kelak :
1.
Komunikasi
efektif dengan anak, dengarkan curhatnya, tanggapi dengan serius, lalu arahkan
kepada kesimpulan final “Pelajaran apa
yang didapat dari sesi komunikasi tersebut”.
2. Ketika
anak bermain, amati dan perhatikan dengan seksama, apa saja yang membuatnya
bisa kelihatan senang dan kadang membuatnya serius sekali pada objek mainannya.
Ini penting, karena di sanalah bidang / atribut-atribut bakatnya dapat dilihat.
“Apa yang ia suka, adalah apa yang ada
dalam dirinya”.
3. Berikan
arahan-arahan yang tidak memvonish negatif dengan kalimat-kalimat positif, “Tidak
Bisa” diganti “Belum Bisa” atau setidaknya “Hampir Bisa”. Kalimat yang menyenangkan hati akan selalu mampu memotivasi”.
4.
Kendalikan
emosi saat kemarahan kepada anak melanda karena hal-hal tertentu. Diam sejenak,
atur nafas lalu katakan padanya. Nanti Ayah atau Ibu ingin sekali bicara padamu.
“Cari momentum yang tepat untuk
menasehatinya”.
5.
Aturlah
keseimbangan waktu dalam 1 x 24 jam pada anak, mulai jam istirahat, jam
belajar, jam bermain, hingga jam khusus bimbingan dari Anda. “Momentum yang tepat adalah rahasia
keberuntungan”.
6.
Dukung
seluruh kegiatan anak yang berhubungan dengan bakat yang sudah berhasil kita
identifikasi, lalu mengembangkannya sesuai dengan batas-batas usia dan
kemampuannya. “Sesuatu yang paling baik adalah
menempatkan sesuatu pada tempatnya”.
Anak
adalah permata kehidupan kita, mereka juga tumpuan bangsa, jadikan mereka lebih
baik dari kita, dengan mewariskan segala yang terbaik yang ada pada diri kita.
Semoga Indonesia terus menjadi lebih baik. Aamiin… Salam Edukasi…!
0 Komentar di "Tips / Cara Efektif Untuk Mengeksplorasi Bakat dan Minat Anak"
Posting Komentar