Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Pencak silat merupakan potensi seni budaya asli Indonesia yang harus dijaga eksistensinya, tak terkecuali pada lingkungan sekolah seperti adanya kegiatan ekstrakurikuler Pencak Silat.
Pencak silat merupakan potensi seni budaya asli Indonesia yang harus dijaga eksistensinya, tak terkecuali pada lingkungan sekolah seperti adanya kegiatan ekstrakurikuler Pencak Silat.
Dalam
latihan pencak silat, kedisiplinan menjadi salah satu hal yang utama karena
dalam latihan pencak silat terdapat senam, gerak jurus, olah pernafasan, dan
latihan lain yang memerlukan kedisiplinan tinggi bagi seorang siswa untuk dapat
menyelesaikan di setiap kenaikan tingkat / jenjang yang sudah ditentukan oleh
masing-masing perguruan ataupun organisasi pencak silat.
Kedisiplinan
dalam keikutsertaan peserta didik dalam pencak silat tentu saja kedisiplinan dalam latihan pencak silat akan
berkorelasi dengan pembiasaan kedisiplinan mereka dalam intrakurikuler sekolah juga.
Terkait hal ini, berikut info selengkapnya yang admin share dari Okezone.com,
sebagai berikut :
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, negeri ini
menghadapi banyak masalah besar, salah satunya karakter untuk bertindak
disiplin. Sikap disiplin ini mulai kendur pada diri seseorang dalam hidup di
masyarakat.
"Misal
di jalanan, kalau ada penegak hukum kita patuh dan tertib. Tapi kalau tidak
ada, terkadang kita lupa disiplin. Kedisiplinan ini yang perlu kita ubah, ada atau tidak penegak hukum, tetap harus
disiplin," kata Anies dalam Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Silat
Nusantara 2015 di Plaza Ngasem, Kraton, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/2/2015)
malam.
Anies
menyampaikan, pencak silat bukan sekedar ilmu bela diri semata, tapi
mengajarkan nilai, kejujuran, sikap, budi pekerti, tradisi, hingga sikap
disiplin. Sayangnya, sikap mulia itu mulai kendur seiring berubahan zaman di
era globalisasi saat ini.
"Silat itu bukan hanya melatih fisik, tapi
juga mental dan spiritual sehingga bisa menambah kepercayaan diri pada
seseorang," imbuhnya.
Di
Indonesia, kata Anies, ada ribuan perguruan silat dengan beratus-ratus pendekar
yang tersebar di seluruh nusantara. Sayangnya, banyak anggapan silat hanya pada
tataran untuk berkelahi.
"Beda antara lawan dan musuh. Lawan itu
teman dalam hal apa saja, misalnya lawan bulutangkis berarti kawan dalam
bermain bulu tangkis. Tapi kalau musuh itu memiliki tujuan menjatuhkan,
menghabisi dan menjatuhkan," katanya.
Dia
akan mendorong pencak silat tumbuh dan berkembang di Indonesia, salah satunya memasukan pelajaran pencak silat dalam
kurikulum di sekolah. Tak hanya itu, pihaknya akan menularkan pencak silat
di kementeriannya.
"Kita
dorong tak hanya di sekolah, tapi juga di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
misalnya waktu pulang sore, dari pada kena macet, kita undang untuk belajar
pencak silat. Pencak silat ini otomatis
menciptakan karakter, nilai, kejujuran, kedisiplinan, dan banyak yang bisa kita
peroleh," paparnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyampaikan Anies
Baswedan merupakan pendekar. Sebab, sewaktu muda dia mengikuti gerakan pencak
silat di salah satu perguruan silat yang ada.
"Pak Anies ini pendekar, beliau dulu aktif
dalam pencak silat, enggak tahu sekarang," ujar Haryadi disambut tawa
Anies yang dulu pernah mengikuti pencak silat Satria Nusantara. (sus)
0 Komentar di "Pelajaran Pencak Silat Masuk Dalam Kurikulum di Sekolah, Pencak Silat Dapat Menciptakan Karakter, Nilai, Kejujuran, Kedisiplinan"
Posting Komentar