Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Menjadi
guru tetap dengan status PNS (Pegawai Negeri Sipil) saat ini merupakan dambaan
bagi seluruh guru di Indonesia, khususnya bagi Rekan-rekan yang kebetulan saat
ini masih belum lolos dalam seleksi CPNS yang telah diselenggarakan pemerintah
di tahun sebelumnya.
Kelulusan
pelamar dalam mengikuti TKD berdasarkan passing
grade (nilai ambang batas) setiap materi yang diuji, yakni Wawasan
Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Karakteristik Pribadi. Jadi, penilaian
kelulusan bukan berdasar nilai total seorang pelamar CPNS. Sebagai ilustrasi,
seorang pelamar yang skornya 400 (dari skala 500) dinyatakan tidak lulus, jika
nilai dari salah satu materi yang diujikan dibawah passing grade yang
ditentukan pemerintah.
Sebagai pegawai negeri sipil itu tentu saja harus mau ditempatkan di mana saja, tak terkecuali di daerah terpencil, pedalaman, daerah terluar, tertinggal, dan terdepan berdasarkan SK CPNS yang telah diterima selang beberapa waktu ketika ia sudah dinyatakan lolos baik tes administratif hingga menguasai secara komprehensif tiga materi TKD yakni, Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, dan Skala Kematangan (Karakteristik Pribadi).
Terkait
dengan guru PNS ini, berdasarkan informasi yang admin rilis dari JPNN.com
bahwasannya mulai tahun depan pemerintah menerapkan sistem baru rektrutmen guru
PNS. Bagi yang berminat menjadi guru PNS, wajib mengikuti program sarjana
mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (SM3T) serta pendidikan
asrama dahulu.
Dengan
sistem itu, menjadi guru PNS hampir mirip dengan menjadi dokter. Karena
sama-sama harus mengabdi di daerah terpencil dahulu. Seperti diketahui untuk
menjadi dokter PNS, calon dokter harus mengikuti program pegawai tidak tetap
(PTT) di daerah terpencil.
Baca juga : Ini Dia…! Persiapan Khusus Bagi CPNS Yang Ditugaskan di Daerah / Wilayah Terpencil dan Terisolir
Baca juga : Ini Dia…! Persiapan Khusus Bagi CPNS Yang Ditugaskan di Daerah / Wilayah Terpencil dan Terisolir
Direktur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirdiktendik) Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Supriadi Rustad mengatakan, pada
prinsipnya sarjana guru yang ingin melamar menjadi PNS wajib lulus program
pendidikan profesi guru (PPG).
Nah
program PPG ini wujudnya adalah praktek mengajar di daerah pedalaman (SM3T) dan
pendidikan di asrama.
Supriadi
menuturkan selama ini untuk menjadi PNS guru tidak ada seleksi. "Yang ada
seleksi CPNS baru. Bukan seleksi guru," katanya di sela pembukaan pameran
foto aktifitas guru SM3T di kantor Kemenristekdikti tadi malam.
Celakanya
lagi ada orang yang memilih jadi guru, karena tidak diterima melamar kerja di
mana-mana. Sehingga di lapangan banyak guru PNS yang bekerja tidak dengan
kualifikasi sebagai seorang guru professional. Ujungnya proses pembelajaran
tidak berjalan dengan baik.
Guru
besar Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu mengatakan, calon guru PNS harus
orang-orang hebat.
"Dengan
digembleng dulu dalam program SM3T dan kemudian pendidikan diasramakan,"
tandasnya. Program SM3T ditambah dengan pendidikan asrama ini dijalankan calon
guru selama dua tahun.
Melalui
cara ini, Supriadi mengatakan jebolan program PPG (Pendidikan Profesi Guru) tidak
hanya memiliki kompetensi pedagogik atau keilmuan guru semata. Tetapi juga
memiliki kompetensi kepribadian dan kepedulian sosial.
"Ketika
sudah masa pendidikan asrama, juga bukan berarti enak-enakan saja,"
katanya. Calon guru pada tahap ini dilatih disiplin waktu yang ketat.
Dengan
sistem baru rekrutmen guru ini, maka pemerintah akan memetakan kebutuhan guru
baru secara nasional. Kemudian Kemenristekdikti melalui kampus lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) membuka seleksi peserta PPG. Jumlah yang
diterima PPG ini disesuaikan dengan kebutuhan nasional.
Sarjana
pendidikan maupun sarjana non pendidikan, seperti lulusan politeknik, boleh
mendaftar seleksi PPG. Khusus untuk sarjana program diploma IV dari politeknik,
diproyeksikan menjadi guru produktif di SMK sesuai dengan bidangnya.
Menurut
Supriadi sistem baru rekrutmen guru ini mendapat sambutan positif dari kepala
daerah. Sejumlah kepala daerah yang ketempatan atau menjadi tuan rumah SM3T,
membuka formasi PNS guru untuk alumni SM3T. Supriadi mengatakan meskipun
program SM3T ini dijalankan oleh pemerintah pusat, status guru PNS tetap ada di
pemerintah daerah setempat.
Menteri
Ristekdikti Muhammad Nasir mendukung program baru rekrutmen CPNS guru. Dia
mengatakan program SM3T benar-benar menggembleng calon guru. "Mereka tidak
hanya menunggu siswa datang ke sekolah. Tetapi sampai menjemput siswa di
rumah-rumah supaya mau ke sekolah," ujar mantan rektor Universitas
Diponegoro itu.
Mendikbud
Anies Baswedan juga mengisyaratkan perlu ada reformasi rekrutmen guru.
Menurutnya selama ini rekrutmen guru begitu longgar. Siapa saja bisa menjadi
guru, tanpa ada seleksi kompetensinya. Ujungnya pemerintah kesulitan dalam
proses pembinaan dan pengawasannya. Dia sepakat jika rekrutmen guru diperketat
dengan mendapatkan guru-guru yang berkualitas. (wan)
0 Komentar di "Ingin Menjadi Guru PNS Di Tahun Depan? Wajib Bertugas Mengajar di Daerah Pedalaman Dulu"
Posting Komentar