Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Naik
pesawat udara pada saat ini biayanya sudah mulai bisa dijangkau hampir di
seluruh lapisan masyarakat. Harganya pun tidak begitu selisih jauh jika
dibandingkan dengan harga tiket perjalanan darat. Hanya saja ada kalanya
ketakutan bagi beberapa orang yang akan naik pesawat terbang karena memang
kebetulan belum pernah mencobanya.
Berdasarkan
pengalaman pribadi, untuk yang pertama kalinya saya mulai merasakan naik
pesawat itu pada tahun 2002 dari Surabaya (Bandara Juanda) ke Jakarta (Bandara
Soekarno Hatta). Pada pintu masuk utama ruang tunggu saya diminta meletakkan
beberapa tas bawaan untuk dicek, saya pun diperiksa petugas, dan dipersilahkan
masuk sambil membawa tas bawaan.
Setelah
masuk di dalam ruang tunggu juga masih clingak-clinguk seperti orang pasrah
saja karena memang untuk yang pertama kalinya masuk bandar udara , ya untung
saja waktu itu memang kami rombongan dan di antar oleh beberapa orang petugas
pemberangkatan rombongan kami.
Singkat
cerita, setelah kami masuk ke dalam kabin pesawat, saya langsung mencari nomor
tempat duduk yang tertera pada tiket pesawat kami. Setelah ketemu, langsung
ambil posisi duduk, dan setelah penumpang pesawat sudah naik semua. Sejenak
kemudian kami merasakan getaran pada pesawat, dan getaran itu disebabkan dari
mesin hidup yang semakin menderu, sesaat kemudian pesawat yang kami tumpangi
bergerak memutar lalu menuju landasan pacu untuk melakukan tinggal landas (take off).
Laju
pesawat dari detik demi detiknya semakin kencang saat di landasan pacu yang
lurus dan lumayan jauh itu, setelah melaju cepat beberapa saat, saya rasakan
pandangan saya ketika melihat ke arah luar sudah miring / diagonal, melihat
bangku depan sedikit di atas saya dan bangku belakang saya sedikit di bawah
saya, rasa-rasanya roda pesawat sebagian sudah tak menyentuh tanah lagi, dan
beberapa detik, pesawat ternyata sudah terbang melesat semakin tinggi saja.
Saat
pesawat naik itu terkadang terasa di jantung ini, ser… ser…, seperti mau jatuh
rasanya, nyut.. nyut… naik lagi… begitu bergantian sensasi yang menakutkan pada
saat itu, setelah sekian menit, mesin pesawat pun seperti mati tak ada suara,
semacam di ruang kedap suara saja, melihat bawah awan, melihat atas pun awan,
ngeri jika jatuh dan di bawah sana ada apa kalau pesawat jatuh, mungkin laut…
itulah kata saya dalam hati, yang semakin menambah ketakutan saya.
Pada
saat pesawat saya rasakan terbang begitu tenangnya, kemudian ada beberapa
pramugari yang cantik-cantik dan berpakaian seragam khusus itu memberikan
beberapa panduan untuk menggunakan pelampung, menunjukkan pintu darurat, dan
lain-lain. Saya pun malah takut, maka saya pun memilih menyibukkan diri untuk
membaca sebuah buku yang berisi do’a-do’a keselamatan sekaligus untuk
menenangkan pikiran dan perasaan saja.
Sekitar
hampir 1 jam tiba-tiba saya melihat ke bawah seperti melihat peta, ternyata
pesawat terbang semakin rendah dan semakin rendah. Ternyata sudah hampir sampai
tujuan, lalu pengumuman suara saya dengar bahwasannya pesawat segera mendarat
(landing), sehingga sabuk pengaman pun kembali saya cek.
Takut
masih ada dan benar saja ketika pesawat pertama kalinya menyentuh daratan di
landasan bandara, rasa-rasanya jantung ini mau copot saja. Akan tetapi sejenak
kemudian plong rasanya dada ini ketika pesawat sudah berhasil mendarat dengan
sempurna di bandara Soekarno Hatta kala itu. Alhamdulillah sensasi pertama kali
naik pesawat untuk yang pertama kalinya ini, jelas tak akan terlupakan seumur
hidup.
Namun
tidak usah cemas dan khawatir bagi Rekan yang akan naik pesawat terbang untuk
yang pertama kalinya. Yang penting niat baik mau ke mana kita menuju, dan
jangan lupa selalu berdo’a dan pasrah akan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dan percaya serta yakin saja bahwasannya perjalanan melalui jalur udara
Anda tersebut akan selamat sampai tujuan. Semoga bermanfaat dan terimakasih…
Salam Edukasi…!
0 Komentar di "Rasa Naik Pesawat Terbang Untuk Yang Pertama Kalinya"
Posting Komentar