Sahabat
Edukasi yang berbahagia...
Menteri
Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri terus mengingatkan agar mengingatkan para
pelajar Indonesia terus meningkatkan kompetensi kerjanya agar bisa bersaing
dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang akan berlangsung beberapa
bulan lagi.
“Dalam
era penerapan MEA akhir tahun nanti, lulusan
pelajar maupun alumni perguruan tinggi dituntut melengkapi diri dengan
sertifikasi kompetensi kerja agar mampu bersaing dengan pekerja dari Negara
ASEAN lainnya, “ kata Menaker Hanif
di Jakarta pada Jumat (25/9).
Hal
tersebut diungkapkan Hanif seusai menyaksikan menyaksikan penandatanganan
memorandum of understanding (MoU) penyaluran kerja lulusan SMK/MA Maarif
se-Kebumen di SMK Maarif 1 Kebumen, Jawa Tengah pada Rabu (23/9) petang.
Hanif
mengatakan, dalam era MEA 2015, mobilitas pasar kerja di kawasan ASEAN akan
semakin terbuka dan bebas. Hal ini akan berdampak terbukanya peluang sekaligus
persaingan kerja yang semakin ketat antarnegara-negara ASEAN. Orientasi
kebutuhan tenaga kerja saat ini sudah bergeser dari gelar akademis ke
kompetensi kerja.
“Syarat
formal pendidikan memang penting. Tapi kompetensi akan lebih diutamakan
ketimbang gelar. Jadi sekarang yang
dibutuhkan adalah orang-orang yang berpengalaman, punya keahlian, lulus uji
kompetensi dan mendapat sertifikat kompetensi. Inilah yang bisa masuk pasar
kerja internasional,’’ kata Hanif.
Hanif
menambahkan seiring pelaksanaan MEA kebutuhan tenaga kerja berdasarkan
pemintaan pasar kerja industri masih sangat banyak. Oleh karena itu harus
dipersiapkan calon tenaga kerja yang siap bersaing dengan tenaga kerja dari
negara-negara Asean lainnya.
“Angkatan kerja berlatar pendidikan formal
tinggi atau setidaknya SMA berpeluang sama dengan lulusan SD atau SMP yang
dibekali sertifikasi dan kompetensi untuk memasuki dunia kerja. Yang
penting, dalam era MEA ini adalah kualitas
SDM yang baik,” kata Hanif.
Hanif
mengatakan selama ini banyak lulusan SD, SMP,SMA/SMK dan perguruan tinggi yang masih berusia produktif namun kesulitan
memasuki pasar kerja. Karena itu harus dilengkapi dengan kompetensi dan
keterampilan kerja sehingga siap terserap pasar kerja dengan lebih cepat.
"Untuk
mengembangkan jumlah maupun kualitas tenaga kerja lokal, maka BLK harus
menampung pekerja maupun calon pekerja yang tidak berdasarkan ijazah sekolah
formal baik SMA maupun SMK, namun berdasarkan kompetensi yang dimiliki,"
kata Hanif.
Pelatihan Kerja
Untuk
membantu para pelajar dan lulusan perguruan tinggi yang ingin menambah
kompentensi kerjanya, Kemnaker telah menyiapkan 276 Balai-balai Latihan Kerja
(BLK) di seluruh Indonesia. 14 diantaranya adalah BLK milik Kemnaker sedangkan sisanya
262 dimiliki pemda provinsi dan
Kab/kota.
Pola
pelatihan di BLK-BLK akan ditekankan
pada jenis pelatihan sesuai yang dibutuhkan industri di daerah masing-masing.
Seperti pelatihan keterampilan kejuruan otomotif, las, bangunan kayu dan batu,
elektonik, komputer, bahasa asing, teknologi informasi, menjahit, kerajinan
tangan, pertanian dan perkebunan, serta lainnya.
Bahkan
saat ini persyaratan kepesertaan pelatihan di Balai-balai Latihan Kerja (BLK)
yang ada di seluruh Indonesia harus dipermudah. Semua lulusan pendidikan mulai
dari yang terendah yaitu Sekolah dasar (SD) dan SMP akan diperbolehkan ikut pelatihan kerja di
BLK.
“Kita ubah persyaratan minimal SMA atau SMP
baru bisa mengikuti pelatihan di BLK ,agar semua angkatan kerja dapat mengakses
pelatihan kerja yang diselenggarakan di BLK
tanpa syarat pendidikan formal yang ketat. “ kata Hanif.
Menaker
Hanif juga mengatakan dalam era MEA harus dilakukan peningkatkan daya
saing SDM diterapkan melalui percepatan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKNNI) agar profesi
dan kebutuhan di seluruh sektor kerja kita mendapatkan pengakuan dunia
internasional.
Selain
itu, kata Hanif, pemerintah pun
mempercepat pemberlakuan sertifikasi kompetensi kerja bagi pekerja Indonesia
yang diakui secara nasional dan internasional.
”Kita
menggerakkan balai latihan kerja dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk
menyiapkan dan mempercepat sertifikasi
kompetensi kerja bagi para pekerja Indonesia sehingga mampu bersaing dengan
pekerja dari negara lain, " kata Hanif. (adv)
0 Komentar di "Hadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Menaker Ingatkan Pelajar dan Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi Kerja"
Posting Komentar