Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Dengan
adanya UKG (Uji Kompetensi Guru), maka hasil UKG akan dapat dijadikan bahan
evaluasi bagi setiap guru khususnya seperti halnya bercermin dalam hal
kompetensinya.
Berdasarkan
informasi sebelumnya, bahwasannya dari hasil UKG tersebut, tindaklanjut
berikutnya yakni akan diadakan pelatihan dalam rangka memperbaiki kompetensi tertentu
yang masih lemah untuk dengan harapan dapat meningkatkan kinerja guru secara
optimal tentunya.
Selanjutnya,
terkait dengan hasil Uji Kompetensi Guru di tahun 2015 yang lalu, hasilnya
telah diumumkan pada awal bulan Januari 2016 ini yakni ada tujuh provinsi yang
berhasil mendapatkan nilai terbaik dalam penyelenggaraan uji kompetensi guru
(UKG) tahun 2015 yang lalu.
Dan nilai yang diraih tersebut merupakan nilai yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55.
Dan nilai yang diraih tersebut merupakan nilai yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55.
Berdasarkan
info resmi yang admin rilis dari situs Kemdikbud bahwasannya ada 7 (tujuh)
provinsi yang berhasil mendapatkan nilai terbaik dalam penyelenggaraan uji
kompetensi guru (UKG) tahun 2015, di antaranya adalah :
1.
DI Yogyakarta (62,58),
2.
Jawa Tengah (59,10),
3.
DKI Jakarta (58,44),
4.
Jawa Timur (56,73),
5.
Bali (56,13),
6.
Bangka Belitung (55,13), dan
7.
Jawa Barat (55,06).
Uji
kompetensi guru (UKG) tahun 2015 menguji kompetensi guru untuk dua bidang yaitu
pedagogik dan profesional. Rata-rata nasional hasil UKG 2015 untuk kedua bidang
kompetensi itu adalah 53,02.
Selain
tujuh provinsi di atas yang mendapatkan nilai sesuai standar kompetensi minimum
(SKM), ada tiga provinsi yang mendapatkan nilai di atas rata-rata nasional,
yaitu :
1.
Kepulauan
Riau (54,72),
2.
Sumatera
Barat (54,68), dan
3.
Kalimantan
Selatan (53,15).
Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata
mengatakan, jika dirinci lagi untuk hasil UKG untuk kompetensi bidang pedagogik
saja, rata-rata nasionalnya hanya 48,94, yakni berada di bawah standar
kompetensi minimal (SKM), yaitu 55. Bahkan untuk bidang pedagogik ini, hanya
ada satu provinsi yang nilainya di atas rata-rata nasional sekaligus mencapai
SKM, yaitu DI Yogyakarta (56,91).
“Artinya
apa? Pedagogik berarti cara mengajarnya yang kurang baik, cara mengajarnya
harus diperhatikan,” ujar Pranata usai konferensi pers akhir tahun 2015 di
Kantor Kemendikbud, Jakarta, (30/12/2015).
Pranata
mengatakan, setelah nilai UKG dilihat secara nasional, nanti akan dilihat lagi
secara rinci hasil UKG per kabupaten/kota, dan hasil UKG per individu (guru).
“Ada pertanyaan, ini data hasilnya mau diapakan? Dengan data ini kita dapat
potret untuk kita memperbaiki diri,” katanya.
Ia
mencontohkan, ada guru yang mendapat nilai rata-rata 85. Namun meskipun nilai
tersebut baik, setelah dianalisis hasilnya, guru tersebut memiliki kekurangan
di beberapa kelompok kompetensi. “Dia ada kekurangan di tiga kelompok, yaitu
kelompok kompetensi 1, kelompok kompetensi 4, dan kelompok kompetensi 6. Maka
dia harus memperbaikinya,” tutur Pranata. Salah satu instrumen untuk
meningkatkan kompetensi guru itu adalah dengan pelatihan dan pendidikan yang
lebih terarah sesuai dengan hasil UKG.
0 Komentar di "7 Provinsi Yang Berhasil Mendapatkan Nilai Terbaik UKG Tahun 2015"
Posting Komentar