Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Untuk
menambah pengalaman bagi seorang guru dalam rangka mendidik anak bangsa tentu
memerlukan beberapa pengalaman, tak terkecuali adanya wawasan sistem pendidikan
secara komprehensif dari negara lain, seperti halnya di Australia.
Terkait
dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah melakukan courtesy call atau pertemuan resmi dengan Duta Besar (Dubes)
Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Dalam
pertemuan tersebut, Mendikbud menawarkan
kerja sama di bidang pendidikan berupa program pertukaran guru. Ia juga
menjelaskan secara singkat beberapa program unggulan baru di Kemendikbud, salah
satunya Neraca Pendidikan Daerah (NPD).
Mendikbud
mengatakan, saat ini Kemendikbud tengah merevisi kurikulum dan memperbaiki
manajemen sekolah untuk menciptakan ekosistem pendidikan, di mana tiap pelaku
pendidikannya dapat memiliki interaksi yang baik. Salah satu pelaku terpenting
dalam ekosistem pendidikan adalah guru. Karena itu mengirimkan guru untuk
program pertukaran guru menjadi salah satu metode bagi guru untuk menjalani
sebuah pembelajaran.
“Kami
berharap bisa mengirimkan group of
learner. Kami harap mereka bisa mendapatkan kesempatan mengunjungi
sekolah-sekolah di Australia, dan melihat bagaimana sekolah-sekolah di sana
berjalan. Jadi bukan hanya kunjungan biasa, tapi learning visit. Mereka (guru) harus memiliki proyeksi apa yang akan
dilakukan setelah kembali ke Indonesia,” ujar Mendikbud saat menerima
kedatangan Dubes Australia di kantornya, Jakarta, (26/2/2016).
Rencana
tentang program pertukaran guru itu, tutur Mendikbud, sudah didiskusikannya
dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang langsung menyetujui rencana itu dan meminta
segera dilaksanakan. Mendikbud merencanakan dalam satu tahun akan ada
pengiriman guru ke Australia untuk lima batch
atau kloter, mengingat banyaknya jumlah guru di Indonesia.
“Satu
batch tidak hanya terdiri dari satu
delegasi, di mana dalam satu delegasi berjumlah 60-70 orang. Tetapi dalam satu batch terdiri dari 10 delegasi,
sehingga akan ada sekitar 600 orang dalam satu batch,” tutur Mendikbud.
Guru-guru
yang menjadi peserta pertukaran guru itu akan dikirim ke daerah yang
berbeda-beda di Australia. Mereka akan berinteraksi dengan masyarakat Australia
sehingga bisa mendapatkan pembelajaran yang bermanfaat untuk dunia pendidikan
di Indonesia.
Menanggapi
program pertukaran guru itu, Dubes Australia Paul Grigson mengatakan,
mengirimkan guru ke daerah yang berbeda merupakan suatu hal yang baik. Ada
beberapa daerah atau kota di Australia yang memiliki kelebihan dalam bidang
pendidikan.
Namun
para peserta program pertukaran guru nantinya tidak hanya akan melihat
kebijakan pendidikan di daerah yang dituju, melainkan juga kebijakan secara
nasional di suatu negara. Australia juga akan memutuskan daerah-daerah atau
kota-kota mana saja yang akan menjadi lokasi tujuan dalam program pertukaran
guru.
0 Komentar di "Wacana Program Pertukaran Guru Indonesia Untuk Learning Visit ke Australia "
Posting Komentar