Sahabat
Edukasi yang berbahagia...
Sistem
Pelatihan Kurikulum 2013 dilakukan bagi guru di tahun 2016 ini akan dilakukan
secara berjenjang.
Sebagaimana
informasi resmi yang admin share dari situs Kemdikbud sebanyak 598 Instruktur
Nasional telah lolos seleksi pada pelatihan yang berlangsung pada 20-24 Maret
2016.
Yang
mana, untuk selanjutnya para Instruktur Nasional tersebut akan memberikan
pelatihan kepada Instruktur Provinsi yang berjumlah 3.661 orang. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan pendampingan pelatihan
Kurikulum 2013, dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah
sasaran.
Pelatihan
Instruktur Provinsi akan digelar pada minggu kedua sampai minggu keempat April
2016. Kemudian Instruktur Provinsi akan melatih Instruktur Kabupaten/Kota
sebanyak 66.564 orang. Lalu Instruktur Kabupaten/Kota akan melatih di sekolah
sasaran yang melibatkan 285.698 guru dan kepala sekolah. Pelatihan Kurikulum
2013 secara berjenjang ini ditargetkan selesai sebelum akhir Juli 2016 atau
sebelum tahun pelajaran baru 2016-2017 dimulai.
Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad
mengatakan, mulai Juli 2016, sekolah sasaran akan mulai menerapkan Kurikulum
2013 yang telah direvisi. Saat ini baru enam persen sekolah yang menerapkan
Kurikulum 2013. Tahun 2016 akan bertambah 19 persen, sehingga total mencapai 25
persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.
"Mulai Juli nanti kita laksanakan Kurikulum
2013 yang direvisi. Maka kita harus menyiapkan gurunya. Mulai bulan ini
(Maret) kita menyiapkan pelatihan guru secara berjenjang, dari nasional,
provinsi, kabupaten/kota, sampai sekolah, agar semua sekolah yang akan menjalankan
Kurikulum 2013 yang direvisi bisa siap," ujar Hamid usai penutupan
Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok,
Jawa Barat, (24/3/2016).
Ia
mengatakan, pelatihan Kurikulum 2013 akan dilakukan berjenjang. Untuk memastikan
pola pelatihan di tingkat nasional juga berlangsung di tingkat lain, yaitu
provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah sasaran, Kemendikbud akan melakukan
pendampingan dan pengawasan hingga tingkat sekolah. Pendampingan dan pengawasan
tersebut akan dilakukan Kemendikbud dengan tiga metode.
Pertama,
menurunkan semua Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional sampai tingkat
sekolah. "Jadi mereka tidak hanya bertugas di level provinsi dan
kabupaten/kota saja, tapi sampai sekolah," kata Hamid.
Kedua,
lanjutnya, Kemendikbud akan melakukan kontrol bahan atau materi pelatihan.
Hamid menuturkan, bahan pelatihan Kurikulum 2013 dibuat sama dari tingkat
nasional sampai sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya
distorsi informasi karena pelatihan dilakukan secara berjenjang.
Ketiga,
Kemendikbud telah menyiapkan sistem pengawasan secara daring (online).
"Sehingga apa yang terjadi di level provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah,
bisa langsung dimasukkan ke sistem dan langsung dilihat oleh pusat (Jakarta),"
tutur Hamid.
Ia
menambahkan, setelah tahun ini terdapat 25 persen sekolah yang menerapkan
Kurikulum 2013, pada tahun 2017 jumlah sekolah tersebut akan bertambah menjadi
35 persen. Lalu pada tahun 2018 bertambah menjadi 60 persen sekolah. Ditargetkan pada tahun 2019 seluruh sekolah
di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum 2013 yang telah direvisi.
0 Komentar di "Pelatihan Kurikulum 2013 di Tahun 2016 Dilakukan Berjenjang"
Posting Komentar