Sahabat
Edukasi yang berbahagia...
Pada
tahun 2016 ini, 71 (tujuh puluh satu tahun) sudah negara Indonesia kita ini
merdeka. Upacara bendera dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia diharapkan bukan hanya menjadi rutinitas semata, namun lebih
dari itu.
Dalam
pelaksanaan upacara bendera, selain kita mengenang jasa para pahlawan yang
telah gugur dalam masa-masa penjajah dalam merebut kemerdekaan negara tercinta
ini juga dengan mengikuti upacara dan berbagai kegiatan dalam memperingati HUT
RI ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa cinta pada tanah air nasionalisme
dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini sesuai dengan bidang profesi dan
potensinya masing-masing.
Sehubungan
dengan upacara peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016 ini, berikut saya share Pidato
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang
Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik
Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016,
selengkapnya sebagai berikut:
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi, dan
Salam sejahtera bagi kita semua.
Alhamdulillah,
marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan dapat merayakan 71
tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita
berada.
Tepat
71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di
langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia.
Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang
di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan
fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran
mewujudkan cita-cita bersama.
Satu
dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Karena itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Para peserta upacara
yang saya hormati,
Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa
mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada saat memproklamasikan
kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah
berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang
bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia.
Saat
ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki
keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21. Untuk itu, ada tiga hal
yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.
Pertama,
membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa beradaptasi
pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan
hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan
sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan. Mari
kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan
lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan
keluarga.
Pendidikan
berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi
anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di
lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara
di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu
sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya
pendidikan anak.
Kedua,
memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan
layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak
sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan
siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar
dapat melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.
Negara
juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah
tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat
ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi
sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga,
memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk
memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global.
Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan
melibatkan peran serta pemerintah daerah dan industri.
Para siswa yang saya
cintai,
Tahun
2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak
kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya.
Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045
itu.
Dirgahayu
Republik Indonesia
Jayalah
dunia pendidikan dan kebudayaan
Jayalah
negeriku, jayalah Indonesia
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta,
17 Agutus 2016
Prof.
Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.
Download
selengkapnya Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada Upacara Bendera
Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan
Republik Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016 silahkan klik di sini. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam
Edukasi...!
Sumber
file : http://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/f45288dec9527d1
0 Komentar di "Pidato Mendikbud Pada Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71 Tahun 2016"
Posting Komentar