Bismillahirrohmanirrohim...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Shalom,
Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan...
Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian, sebangsa dan
setanah air, seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai, yang saya banggakan,
hadirin yang berbahagia...
Kita harus menyadari, kita harus
sadar semuanya bahwa sekarang kita hidup dalam sebuah lingkungan global yang
sangat dinamis. Fenomena global yang ciri-cirinya kita ketahui penuh perubahan,
penuh kecepatan, penuh resiko-resiko, penuh kompleksitas, dan penuh
kejutan-kejutan yang sering jauh dari kalkulasi kita, yang sering jauh dari
hitungan-hitungan kita. Oleh sebab itu, kita harus mencari sebuah model baru, sebuah
cara baru, nilai-nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah-masalah
yang kita hadapi.
Dengan inovasi-inovasi dan kita semuanya
harus mau dan akan kita paksa untuk mau, kita harus meninggalkan cara-cara
lama, kita harus meninggalkan pola-pola lama, baik dalam mengelola organisasi,
baik dalam mengelola lembaga-lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan. Yang
sudah tidak efektif, harus kita buat menjadi efektif, yang sudah tidak efisien
harus kita buat menjadi efisien, manajemen seperti inilah yang kita perlukan
sekarang ini. Kita harus menuju pada sebuah negara yang lebih produktif, yang memiliki
daya saing, yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan-perubahan
itu. Oleh sebab itu, kita menyiapkan tahapan-tahapan besar:
Yang pertama, pembangunan infrastruktur akan terus kita
lanjutkan. infrastruktur yang besar-besar telah kita bangun, ke depan kita
akan lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan
insfrastuktur-infrastruktur besar itu. Infrastruktur-infrastruktur tersebut seperti
jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara, dengan kawasan-kawasan produksi
rakyat, kita sambungkan dengan kawasan-kawasan industri kecil, kita sambungkan
dengan kawasan-kawasan ekonomi khusus, kita sambungkan dengan kawasan-kawasan
pariwisata, arahnya harus ke sana, fokusnya harus ke sana.
Bapak Ibu sekalian yang saya hormati...
Kita juga jangan lupa menyambungkan infrastruktur-infrastruktur itu dengan kawasan-kawasan persawahan, dengan kawasan-kawasan perkebunan, dengan tambak-tambak perikanan, sambungkan ke sana, sambungkan ke sana, sambungkan ke sana.
Bapak Ibu sekalian yang saya hormati...
Kita juga jangan lupa menyambungkan infrastruktur-infrastruktur itu dengan kawasan-kawasan persawahan, dengan kawasan-kawasan perkebunan, dengan tambak-tambak perikanan, sambungkan ke sana, sambungkan ke sana, sambungkan ke sana.
Yang kedua, kita akan menggeser
yaitu kepada pembangunan sumber daya
manusia, kita ingin memberikan prioritas kepada pembangunan sumber daya
manusia kita. Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia kita ke depan, dan titik dimulainya
pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, sejak hamil,
kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak-anak sekolah kita, ini
merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan, itu
yang harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting,
jangan sampai ada kematian ibu, kematian bayi yang meningkat, tugas besar kita
ada di situ.
Kemudian
juga kualitas pendidikannya juga akan terus kita tingkatkan, bisa dipastikan
pentingnya vocational training,
pentingnya vocational school, kita
juga akan membangun lembaga manajemen talenta Indonesia. Pemerintah akan mengidentifikasi,
akan memfasilitasi serta memberikan dukungan pendidikan dan pengembangan diri bagi
talenta-talenta Indonesia. Diaspora yang bertalenta tinggi harus kita berikan
dukungan agar memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.
Kita akan menyiapkan lembaga-lembaga khusus yang akan mengurus manajemen
talenta ini, kita akan mengelola talenta-talenta yang hebat yang akan membawa
negara ini bersaing secara global.
Kemudian
yang ketiga, kita harus mengundang
investasi yang seluas-luasnya. Dalam rangka apa? Dalam rangka membuka lapangan
pekerjaan yang sebesar-besarnya. Jangan ada yang alergi terhadap investasi,
karena dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka yang sebesar-besarnya.
Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik itu
perijinan yang lambat, yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya.
Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar. Akan saya kejar, akan saya kontrol,
akan saya cek, dan akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan
investasi, karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan yang
seluas-luasnya.
Yang ke-empat, sangat penting bagi
kita untuk mereformasi birokrasi kita.
Reformasi struktural, agar lembaga-lembaga menjadi semakin sederhana, semakin
simpel, semakin lincah. Ini juga hati-hati, kalau pola pikir, kalau mindset,
birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas. Tolong ini dicatat, karena
kecepatan melayani, kecepatan memberikan ijin menjadi kunci bagi reformasi birokrasi
kita. Akan saya cek sendiri, akan saya kontrol sendiri. Begitu saya lihat tidak
efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot
pejabatnya. Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani. Kalau ada
lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, sekali lagi, kalau ada
lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan saya bubarkan.
Bapak, Ibu, dan
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati...
Tidak
ada lagi pola pikir pola pikir lama, kita juga tidak ingin ada lagi pola-pola
kerja yang linear, tidak ada lagi kerja-kerja yang hanya rutinitas, tidak ada
lagi kerja-kerja yang monoton, yang begitu-begitu saja, tidak ada lagi kerja di
zona yang nyaman, penyakit kita ada di situ. Kita harus berubah, kita harus
berubah, sekali lagi kita harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru
dalam bekerja, yang menuntut kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan
jaman, maka kita harus terus membangun Indonesia yang adaptif, Indonesia yang
produktif, Indonesia yang inovatif, Indonesia yang kompetitif.
Yang kelima, kita harus menjamin
bahwa penggunaan APBN yang fokus dan
tepat sasaran. Karena setiap rupiah yang keluar dari APBN, semua harus
dipastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan
kesejahteraan untuk masyarakat.
Bapak, Ibu, Hadirin
yang berbahagia...
Namun
perlu saya ingatkan, bahwa mimpi-mimpi yang besar hanya bisa terwujud jika kita
bersatu, jika kita optimis, jika kita percaya diri. Kita harus ingat bahwa
negara kita ini adalah negara besar, negara dengan 17 ribu pulau, dengan letak
geopolitik yang strategis. Kita adalah negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, memiliki
kekayaan budaya yang luar biasa, demografi kita juga sangat kuat, jumlah
penduduk 267 juta jiwa yang mayoritas berada di usia produktif. Kita harus
optimis menatap masa depan, kita harus percaya diri dan berani menghadapi
tantangan-tantangan kompetisi global, harus berani. Kita harus yakin, bahwa
kita bisa menjadi salah satu negara terkuat di dunia.
Persatuan
dan kesatuan bangsa adalah pengikat utama dalam meraih kemajuan itu, persatuan
dan persaudaraan harus terus kita perkuat, hanya dengan bersatu kita akan
menjadi negara yang kuat dan disegani di dunia. Ideologi Pancasila adalah
satu-satunya ideologi bangsa, yang setiap warga negara harus menjadi bagian
darinya. Setuju...? Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu
boleh, mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh, menjadi oposisi
itu juga sangat mulia, silahkan ingin menjadi oposisi, asal jangan oposisi yang
menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian, apalagi
disertai dengan hinaan, disertai dengan cacian, disertai dengan makian-makian.
Bapak, Ibu, dan
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati...
Kita
ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika dan tata krama ketimuran,
memiliki budaya yang luhur. Kita harus ingat ini, Pancasila adalah rumah kita
bersama, rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa setanah air. Tidak ada
toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila, yang mempermasalahkan
Pancasila. Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak mau ber-Bhinneka Tunggal
Ika, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan,
tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga
suku lain, dan etnis lain. Sekali lagi, ideologi kita adalah Pancasila, kita
ingin bersama dalam Bhinneka Tunggal Ika dalam keberagaman. Rukun itu indah, rukun
itu indah, bersaudara itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah, bersatu
itu indah.
Saya
yakin kita semua berkomitmen untuk meletakkan demokrasi yang berkeadaban, yang
menjunjung tinggi kepribadian Indonesia, yang menjunjung tinggi martabat
Indonesia, yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia maju, adil dan makmur.
Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak ada satupun rakyatnya yang
tertinggal untuk meraih cita-citanya, Indonesia yang demokratis yang hasilnya
dinikmati oleh seluruh rakyat, Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak
yang sama di depan hukum, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi kelas dunia, Indonesia yang mampu menjaga, mengamankan bangsa dan
negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
Bapak, Ibu,
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati...
Ini
bukanlah tentang aku atau kamu, juga bukan kami atau mereka, bukan soal barat
atau timur, bukan selatan atau utara, sekarang bukan saatnya memikirkan itu
semuanya, tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan ragu,
jangan pernah ragu untuk maju, karena kita mampu jika kita bersatu.
Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Om shanti, shanti, shanti oom, Namo buddhaya, semoga Tuhan
memberkati kita...
0 Komentar di "Pidato Visi Indonesia dari Presiden Terpilih Republik Indonesia Periode 2019–2024, Bapak Ir. H. Joko Widodo"
Posting Komentar