Sahabat Edukasi yang
berbahagia… Dalam perjalanan sehari-hari di kehidupan ini, terkadang seseorang terjebak dalam
kesulitan yang bukan disebabkan oleh kesalahan sendiri, namun karena orang lain.
Tentu saja dalam keadaan ini, seseorang tersebut tetap harus bertanggung jawab
dikarenakan ikatan tugas ataupun karena tuntutan jabatan, sehingga dalam
keadaan yang sulit tersebut, dia memerlukan bantuan dari orang lain dalam
menyelesaikannya baik secara ekonomi, sosial, ataupun dalam segi kehidupan lainnya.
Pada saat inilah,
peran orang baik sangat diperlukan dalam membantu orang yang sedang mengalami kesulitan
tersebut. Ada kalanya, ketika orang mengalami kesulitan sebagian dari lainnya
menganggap bahwasannya orang yang kesulitan tersebut karena merupakan orang
yang tepat dan pantas menerimanya karena perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak
mengerti akan kesulitan kondisi dan situasi yang sebenarnya memang benar-benar tidak
bisa dihindari oleh seseorang tersebut, daya dan upaya seseorang tersebut
sayangnya memang belum membuahkan hasil yang maksimal. Orang yang berpandangan seperti ini dipastikan tidak mengalami keadaan yang sama sebagaimana yang dialami oleh orang yang sedang kesulitan tersebut.
Namun berbeda pada sebagian orang lainnya yang menganggap bahwa kesulitan tersebut ada sebab yang di luar kontrol dirinya. Tanpa perlu dijelaskan sebagian orang yang mengerti ini dikarenakan pernah mengalami masalah yang serupa walaupun tak sama persis. Sebagaimana orang yang dengan mudah memberi bantuan pada fakir miskin yang ternyata memang sudah berusaha kerja keras namun hasil belum dapat memperbaiki taraf ekonominya, siapa penolongnya? Sebagian besar penolongnya adalah mereka-mereka yang pernah mengalami pahitnya kemiskinan, orang yang pernah mengalami kesulitan ekonomi dan sesudah berhasil dan sukses maka ia pun berkemungkinan besar akan menjadi penolong yang baik bagi orang-orang yang kesulitan dalam hal ekonomi. Hal ini tentu saja salah satu sebab utamanya adalah karena empati yang tinggi dari si penolong yang pernah merasakan keadaan sulit sebagaimana orang yang ditolongnya tersebut, dan rugikah ia, tentu tidak, secara kasat mata ia telah menolong sesamanya dengan mengeluarkan sesuatu yang ia miliki, namun pada hakikatnya kebaikan yang telah ia keluarkan itulah yang akan menjadi aset abadi untuk kehidupannya kelak.
Di sinilah akan
terlihat perbedaan antara orang yang benar-benar mengerti dengan orang yang
belum bisa mengerti karena belum pernah mengalami kesulitan yang sama. Semoga
Allah SWT mengijinkan kita untuk menjadi orang yang banyak pengalaman, rasa simpati sekaligus empati yang peka, serta diijinkan menjadi orang yang baik yang tidak merugi hidup di dunia sampai akherat, amin…. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi..!
0 Komentar di "Orang Yang Bisa Mengerti Biasanya Orang Yang Pernah Mengalami"
Posting Komentar